Sabtu, 06 Maret 2010

Rambut Ubanan....Pede aja lagi....

Ketika bercermin dan melihat rambut kita sudah mulai ada yang putih untuk sebagian orang akan menjadi masalah serius buat dirinya terlebih diusia yang baru 20 an.  Awalnya ketahuan satu dua kita cabut aja beres, tapi semakin lama jadi berjajar pulau pulau dan mulai ada yang iseng menanyakan keberadaan uban yang tinggal di kepala kita tanpa permisi itu.  Berbagai komentar dari handai taulan, ada yang bilang salah sampo, salah minyak rambut tapi dah ganti sampo dan minyak rambut merek paling ngetop yang katanya mantab buat ngerawat rambut tetap aja tidak ngaruh.  Kata yang ahli penyebab tumbuhnya uban di usia dini adalah karena faktor keturunan, stres berkepanjangan, dan kurang Vitamin B12.
Kalau dibilang faktor keturunan, jelas bener soalnya eyang-eyang dulu waktu tuanya juga ubanan......
Kalau Vitamin B12 itu apaan juga kurang ngerti jadi mungkin aja memang kita kurang mengkomsumsinya.
Kata yang ahlinya konsumsi makanan yang mengandung vitamin B12 akan menghambat pertumbuhan uban dan stres yang berlebihan bisa menguras cadangan vitamin B12. Terkurasnya vitamin ini mempercepat tumbuhnya rambut putih.

Senin, 01 Maret 2010

Memilih Pemimpin

Apapun yang terjadi dalam perjalanan negeri ini dalam memilih seorang pemimpin, segala persoalan money politik jual beli suara, kecurangan, dan sikap pesimis rakyat terhadap hasil pilihan yang ternyata tidak berbuat apa-apa terhadap kemakmuran rakyat, dan kecenderungan memperkaya diri sendiri, kita tetap harus bersikap tegas dalam urusan memilih calon pemimpin.  Sepesimis apapun kita terhadap pemimpin kita, kita tidak boleh menyerah dan menjual masa depan negeri ini kepada orang yang salah.  Rasulullah telah mengingatkan betapa kita harus hati-hati dalam memilih seorang pemimpin. Bahkan, Rasulullah dengan tegas melarang memberikan amanah (kekuasaan) kepada orang yang meminta kekuasaan. Allah pun telah memberikan tuntunan kepada kita agar jangan menjadikan orang yang berlainan akidah sebagai pemimpin.  Sekarang ini kekuasaan tidak cukup hanya diminta, tetapi mereka membeli kekuasaan bahkan kalau perlu merampas kekuasaan itu dengan cara apapun.
Memilih pemimpin tidak sama dengan membeli kucing dalam karung. Kita harus mengetahui semua aspek tentang calon pemimpin kita. Dan kita pun harus mempunyai kriteria bagaimana pemimpin yang baik dan tepat. Lalu, pertanyaan kita bagaimana pemimpin yang baik dan tepat itu?

Dagang Suara Calon Pemimpin

Pemilukada sudah di depan mata, pasangan calon ramai-ramai mendeklarasikan diri.  Dengan penuh keyakinan seakan kemenangan sudah di depan mata mereka teriak lantang program kerja 5 tahun masa jabatannya.  Calon perseoranganpun tak ketinggalan ikut memanaskan pentas persaingan perebutan kekuasaan pemimpin daerah.  Kabar burung menghembuskan puluhan milyar uang akan dihamburkan oleh para calon guna memuluskan ambisinya, seakan membenarkan pepatah baru “tak ada uang tak ada kekuasaan dan beli kekuasaan dari pemiliknya”.   Pemilik kekuasaan adalah rakyat tentunya, dan dengan uang yang berlimpah calon berharap mampu membeli suara pemilih.  Praktik money politik mulai pintar memanfaatkan suasana kebatinan rakyat yang seakan mulai jenuh dan bosan dengan Pemilihan itu sendiri yang nyata-nyata tidak menghasilkan kebaikan apa-apa buat mereka. 

Minggu, 21 Februari 2010

Pemidanaan Pelaku Nikah Siri : Sebuah Solusi Yang Tidak Tepat

Akhir-akhir ini diberitakan akan adanya peraturan yang mengatur tentang pernikahan siri.  Peraturan yang akan mengenakan hukuman pidana kepada para pelaku pernikahan siri.  Memang baru sebatas wacana tetapi sudah kencang memunculkan perdebatan pro dan kontra baik dari kalangan cendekiawan sampai dengan masyarakat bawah. Perdebatan tentang batasan negara dalam mengatur persoalan agama karena nikah pada hakekatnya sudah diatur dalam agama.  Juga tentang pemidanaan bagi pelaku nikah siri, apakah sebuah langkah yang tepat?. Semua dengan pendapat dan argument masing-masing yang hampir semua mengatasnamakan perjuangan hak, hak istri, hak anak, ataupun hak menjalankan agama tanpa diintervensi oleh negara.
Menurut saya semuanya benar ketika memandangnya dari sudut pandang dan kepentingan masing-masing, walaupun untuk pemidanaan bagi pelaku nikah siri bukanlah solusi yang tepat.  Sebenarnya perlulah untuk diperjelas nikah siri yang mau dipidanakan itu yang seperti apa? Karena menurutku yang ada hanya menikah dalam arti sah menurut hukum Islam dan yang tidak menikah (kumpul kebo).  Sedangkan yang menikahpun juga ada 2 yaitu nikah yang dicatatkan dan yang tidak dicatatkan. Dari sini saja tentu sudah dapat dilihat justru mereka yang kumpul kebo itulah yang justru harus ada aturan pemidanaan.

Selasa, 16 Februari 2010

Pendidikan Islam : Proteksi Anak Terhadap Globalisasi Infomasi



Ketika melihat pemberitaan di televisi akhir-akhir ini tentang ada dan ada lagi anak yang lari (dilarikan) dari rumah oleh teman (pacar)nya di dunia maya membuat getir hati kita sebagai orang tua.  Kemajuan tehnologi yang berkembang begitu pesat dan didukung dengan program pemerintah upaya agar rakyat indonesia tidak gaptek dengan perluasan jaringan internet hingga bisa diakses bahkan sampai di pelosok paling terpencil dari bumi indonesia ini tentu disadari akan menimbulkan ekses.  Dan perkembangan pemakaian teknologi internet di Indonesia saat ini memang meningkat sangat luar biasa, terutama pemakai situs jejaring sosial facebook yang di dunia menempati peringkat ke 4 terbanyak pemakai situs tersebut.  Terlepas dari kontroversi awal tentang haram atau halal facebook, sekarang situs ini sudah memakan korban anak-anak kita.  Teknologi memang tidak bisa dibendung, fasilitas dan akses terbuka luas ke dunia maya.  Globalisasi informasi menyebabkan perubahan gaya hidup dan berfikir pada anak-anak kita yang cenderung meniru, tak heran lagi jika melihat mereka merubah pola hidup dan tingkah laku hingga hobi yang dimunculkan, sarat dengan nuansa western. Hidup dengan gaya dan pola inilah yang saat ini cendrung digandrungi anak-anak muda dengan slogan ‘Gaul’nya, akan terasa tak bermakna hidup yang mereka lalui jika tak mengikuti trend zaman, sehingga cara berbicara, bergaul dan berjalanpun akan mereka warnai dengan sifat dan prilaku zaman. Sungguh sangat riskan kiranya, bila kita tak asing lagi melihat anak muda (wanita khususnya) mempertontonkan pusarnya dengan pakaian ketat sehingga memunculkan hasrat ingin meraba dari kaum adam. Akhirnya kita akan bertanya dimana lagi letak norma dan sikap hidup ketimuran yang selama ini kita banggakan?

Dominasi (tidak dominasi) Suami Atas Istri

Semalam ada sedikit kesalahpahaman antara aku dan istriku, persoalan yang biasa dialami oleh semua pasangan suami istri yaitu egoisme masing-masing dan merasa diri paling benar. Dan seperti biasanya semua dapat kita selesaikan dan kita jalani sisa malam bersama.  Tetapi ada hikmah yang luar biasa yang aku ambil dari pembicaraan kami. Pembicaraan kami sempat menyinggung tentang proporsi dan dominasi suami terhadap istri dalam sebuah rumah tangga.  Suami adalah imam dalam keluarga, jadi dialah pemimpin yang bertanggung jawab terhadap arah jalan keluarga yang kami analogikan sebagai sebuah kereta api yang mana dialah masinis kepala yang bersama istri mengendalikan jalannya lokomotif yang membawa gerbong dengan nama anak-anak.  Keyakinan, tekad, dan visi itulah relnya, yang mana harus terus sejalan, searah sampai diujung pemberhentian terakhir kereta tersebut.  Yang sering terjadi persoalan ada di lokomotif, disanalah dibutuhkan kebijakan dalam berbagi peran antara suami dan istri.  Dalam budaya kita yang patriarki dimana dominasi suami terhadap istri dalam rumah tangga sering memunculkan arogansi dari para suami.

Senin, 15 Februari 2010

Tetaplah Jadi Dirimu Sendiri


Kisah dibawah ini penting sekali ketika kita menghadapi keadaan yang serba salah dan selalu dianggap salah oleh masyarakat yang beragam ini. Kita memang harus mendengarkan pendapat orang lain, tapi kita juga harus bisa menjadi diri kita sendiri disaat jalan atau tindakan kita itu benar, hidup harus punya prinsip dan keyakinan sehingga tidak mudah terombang ambing ombak kehidupan.

Senin, 08 Februari 2010

Istriku Enggan Bermakmum…..


Pada suatu hari datang teman lamaku, Aku pikir dia telah melupakanku, setelah ngobrol kesana kemari mengenang masa lalu dan berbagi pengalaman setelah sekian waktu tidak bertemu. Tetapi ketika aku tanyakan tentang kedaan rumah tangganya dia tampak muram dan kelihatan bersedih sekali dan untuk masalah itulah dia datang menemuiku untuk meminta saran dan nasehat. Dia cerita tentang keadaan rumah tangganya yang katanya hampir saja tidak terselamatkan. “semua ini karena salahku, andai aku tidak mengkhianati istriku…andai aku tidak berselingkuh…tentu kejadianya tidak seperti sekarang ini”. Sebuah pernyataan yang cukup mengejutkanku, karena selama ini aku kenal betul siapa dia, orang yang punya prinsip kuat terhadap kesetiaan dan paling benci pengkhianatan. “bagaimana bisa terjadi? sekarang keluarga kamu bagaimana?”.

Minggu, 07 Februari 2010

Acara Televisi Untuk Anakku...


Televisi bagi kita sudah menjadi kebutuhan pokok. Stasiun televisi berlomba-lomba menyajikan berbagai program acara yang memanjakan selera pemirsanya. Tim kreator berupaya menciptakan sajian acara yang menarik dengan harapan mendapat rating tinggi yang otomatis merupakan mesin uang bagi stasiun televisi. Program dibuat berdasarkan pangsa pasar walaupun tetap harus memperhatikan kaidah-kaidah yang ada. Jadwal penayangan acara sudah seharusnya memperhatikan juga siapa yang pada saat jam acara tersebut biasanya berada di depan televisi. Saat ini memang sudah ada aturan jam tayang kapan untuk acara anak ditayangkan dan kapan pula penayangan acara yang perlu bimbingan orang tua, ataupun acara khusus dewasa.

Selasa, 02 Februari 2010

Akankah Cinta Hilang?


Cinta antara suami istri dalam sebuah keluarga merupakan pondasi dalam kehidupan berumah tangga. Suami mencintai istri, dan sebaliknya istri juga mencintai suami itu adalah sebuah keharusan. Tetapi apakah benar cinta itu akan selamanya utuh?tidak pernah berkurang atau luntur?. Memang benar cinta yang mendasari sebuah perkawinan, juga tidak salah kalo cinta itu sudah sangatlah kuat untuk menumbuhkan ikrar hidup bersama.Terkadang proses menuju ke perkawinan juga cukup panjang dari perkenalan dan pemantapan cinta melalui pacaran, tunangan hingga ke pelaminan. Walaupun ada perkawinan isntan juga, tetapi walaupun begitu cinta adalah ibarat pasak buminya bahtera rumah tangga.
Cinta yang sudah ada tidak dijamin akan tetap ada selamanya. Kalau ada istilah cinta sehidup semati….cinta selamanya….mungkin saja ada tetapi kenyataan yang ada dalam kehidupan rumah tangga tidaklah demikian. Pasang surut cinta akan selalu ada seiring dengan berjalannya roda perkawinan. Seorang istri tidak bisa selalu berkata “suamiku sudah seharusnya mencintaiku khan aku ini istrinya”, atau ,“ya sudah jadi konsekuensinya dong suami terus mencintaiku apa adanya, ya seperti inilah aku suami harus mau nerima”, dan masih banyak lagi yang sering kita dengar sehari-hari. Awal perkawinan mungkin masih kuat keyakinan akan cinta masing-masing. Dengan bertambahnya tahun tidak sedikit timbul keraguan dan pertanyaan dalam hati “benarkah cinta suami/istriku masih seperti dulu?”.

Rabu, 06 Januari 2010

Hai...Umar Bakery



Umar Bakri pegawai negeri.....yah itulah julukan yang diberikan oleh kang iwan kepada mereka para guru dalam sebuah lagunya. Guru, pahlawan tanpa tanda jasa, dari mereka terlahir berjuta-juta anak bangsa dengan bermacam-macam rupa....ada yang pinter beruntung bisa jadi menteri, yang pinter tidak beruntung tetep jadi rakyat saja bengong melihat mobil mewah para menteri, apalagi yang bodo...tapi yang bodo yang saking bodonya si umar bakri sampai bosen ngajar dia karena tidak naik-naik kelas, eee dasar bejo plus untung malah sekarang kaya luar biasa dan yang pinter-pinter itu cari makan darinya.
Guru, sebuah pekerjaan yang identik dengan pengabdian, profesi yang bisa menjadi pembenaran akan keadaan yang serba pas-pasan, agak kekurangan, setengah miskin, yang ironis dengan pengabdiannya. Dulu orang tidak ada yang terheran-heran+geleng kepala ketika ada guru yang nyambi tukang ojek. Atau ketika ada orang yang terjepit hutang untuk membayar biaya kuliah anaknya dan ketika ditanya kerjaanya, jawabnya "maklum mas guru gajinya berapa nguliahin anak dua". Ketika suatu ketika orang melihat ada guru punya rumah bagus, punya mobil tahun terbaru, mereka malah bingung, diperberbincangkan dimana-mana, kasak kusuk di arisan ibu-ibu sampai tongkrongan pos ronda. Jangan-jangan punya pesugihan, atau itu sih warisan orang tuanya, atau ngepet, atau korupsi buku, atau.......
Tapi itu dulu, jaman belum ada sertifikasi.......

Kuda dan keledai


Disebuah kerajaan keramat dalam sejarah entah berantah diceritakan sedang terjadi kerepotan. sang raja sedang kebingungan bagaimana menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk dimana hanya bisa diselesaikan oleh kuda terbang atau kuda sembrani, padahal jumlah kuda sembrani dikerajaan itu hanya ada beberapa ekor saja dan usianyapun rata-rata sudah tua sedang yang muda belum cukup kuat dan bertanggungjawab untuk melakukan pekerjaan. Pikir punya pikir sang raja memanggil penasehat istana yang terkenal punya kesaktian tinggi. Akhirnya disarankan oleh sang penasehat untuk memperkerjakan kuda dan keledai saja yang punya kekuatan dan kemampuan seperti kuda sembrani. Dan dengan kesaktian sang penasehat maka kuda dan keledai itu diberinya sayap selayaknya kuda sembrani. Tapi yang namanya sihir tentu tidaklah abadi, sayap kuda dan keledai itu hanya bertahan 1 tahun dan setelah itu membutuhkan mantra baru dari sang penasehat untuk menumbuhkanya kembali. Kuda dan keledai tentu sangat gembira karena memang menjadi kuda sembrani adalah impian semua jenis kuda di kerajaan ini, punya kekuatan, kecepatan dan bisa terbang. Apalagi oleh sang penasehat dikatakan kalau suatu saat nanti bisa bekerja dengan bagus maka setelah lewat 5 tahun sayapnya bisa menjadi abadi sehingga mereka menjadi kuda sembrani yang sebenarnya. Kuda dan keledai bekerja dengan semangat layaknya kuda sembrani bahkan semua pekerjaan diselesaikan semua termasuk jatah pekerjaannya si kuda sembrani. Waktu terus berjalan, tahun demi tahun berlalu dan kerajaan sudah tidak pernah lagi mengalami masalah dalam pekerjaan, semua tertata dan terselesaikan dengan baik oleh kuda dan keledai, mereka memang bisa diandalkan. Sang raja sangat puas dan begitu terkesan oleh pekerjaan kuda dan keledai, dia bertekat akan meminta sihir sang penasehat untuk menjadikan kuda dan keledai menjadi kuda sembrani seperti yang pernah dikatakannya dulu. Kuda sembrani pada awalnya memang merasa sangat terbantu dan merasa senang, bisa banyak istirahat karena tinggal perintah saja pekerjaannya sudah pasti beres, kuda dan keledai memang benar-benar menjadi tulang pungung kerajaan.