Senin, 08 Februari 2010

Istriku Enggan Bermakmum…..


Pada suatu hari datang teman lamaku, Aku pikir dia telah melupakanku, setelah ngobrol kesana kemari mengenang masa lalu dan berbagi pengalaman setelah sekian waktu tidak bertemu. Tetapi ketika aku tanyakan tentang kedaan rumah tangganya dia tampak muram dan kelihatan bersedih sekali dan untuk masalah itulah dia datang menemuiku untuk meminta saran dan nasehat. Dia cerita tentang keadaan rumah tangganya yang katanya hampir saja tidak terselamatkan. “semua ini karena salahku, andai aku tidak mengkhianati istriku…andai aku tidak berselingkuh…tentu kejadianya tidak seperti sekarang ini”. Sebuah pernyataan yang cukup mengejutkanku, karena selama ini aku kenal betul siapa dia, orang yang punya prinsip kuat terhadap kesetiaan dan paling benci pengkhianatan. “bagaimana bisa terjadi? sekarang keluarga kamu bagaimana?”.
Hanya pertanyaan itu yang keluar dari mulutku walaupun dalam pikiranku mencoba meraba-raba apa yang terjadi. “ aku juga ndak tahu bagaimana ini bisa terjadi, aku khilaf…aku salah…aku tidak pernah tidak mencintai istriku….aku sangat mencintainya… aku tidak ada keinginan untuk mencampakkanya…Demi Allah…apalagi sampai menghancurkan pernikahanku denganya…..”.
Aku tau dia sangat tertekan, aku lihat matanya berkaca kaca, kutanyakan bagaimana hubungan dia dan istri sekarang. “aku sudah tobat… aku mohon ampun kepada Allah dan aku juga telah minta maaf kepada istriku dan memohon untuk bisa diterima kembali sebagi suami….aku tau ini sangat berat buatnya walau akhirnya dia mau menerima kembali, tetapi perubahan sikapnya kepadaku seperti hukuman yang sangat menyiksa bagiku…yahhh…aku memang harus menerimanya…”.
Dalam hatiku bersyukur mendengar bahwa rumah tangganya sudah mulai membaik, “Alhamdulillah teman, berarti sudah ndak ada persoalan lagi dengan istri kamu tinggal bersabar saja dan selalu berdoa agar Allah mengembalikan keluarga kamu kembali dalam kebahagiaan seperti dahulu”.
Dia terdiam tidak ada perubahan ekspresi wajahnya, “untuk itulah aku datang kesini temanku….semua memang mulai kembali seperti dulu, Cuma ada hal yang membuat aku menangis setiap aku sholat…sampai saat ini istriku masih belum bersedia sholat bermakmum padaku…..apalah arti menjadi kepala keluarga kalo memjadi imam tanpa makmum....”.
Sabar temanku…sabar….Gusti Allah pasti akan membuka hati istrimu asalkan kamu bertaubat dan menyesali semua kesalahanmu, jangan menyerah buat semuanya menjadi lebih baik dari masa lalu…tunjukkan kepadanya kamu bisa menjadi suami dan ayah yang baik, masa lalu menjadi pelajaran untuk melangkah yang lebih baik di masa datang.
=====










0 komentar:

Posting Komentar